Diberdayakan oleh Blogger.
Dapatkan GRATIS EBOOK tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, HRD, Human Capital, Leadership, Public Speaking & Ilmu Pengembangan Diri

Bergabunglah dengan Ribuan Sahabat HRD & Leader Pembelajar lainnya :

Grup Telegram Komunitas Young HRD Indonesia
Youtube Channel Komunitas Young HRD Indonesia
Halaman Facebook Komunitas HRD Indonesia



Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info Detail KLIK Gambar

Selasa, 27 Desember 2016

Desain Manajemen Pelatihan menggunakan metode ADDIE

Dunia Human Development khususnya bagian Training & Development berperan penting dalam proses pelatihan dan pengembangan di dalam organisasi. Namun bagaimanakah cara yang dilakukan untuk dapat melakukan sebuah proses pelatihan dan pengembangan dengan efektif? Banyak berbagai metode dalam proses pembelajaran, namun pada kali ini akan dibahas salah satu metode yang disebut dengan ADDIE Model.

Metode ADDIE adalah sebuah kerangka yang biasa digunakan oleh perancang dan pengembang pelatihan. Metode ADDIE ini merupakan pedoman untuk pelatihan / training yang terdiri dari lima fase yaitu, Analyze, Design, Develop, Implement, dan Evaluate.


  • Analyze


Pada tahapan ini, dilakukan analisa tentang beberapa hal perlu diketahui sebelum kegiatan pelatihan dilakukan, seperti tujuan penyelenggaraan training, siapa peserta dan apa yang menjadi kebutuhan peserta training terkait dengan materi, metode teknik pembelajaran, dan lain-lain.

  • Design


Tahapan design ini seorang perancang pelatihan perlu melakukan perancangan awal program pelatihan / pembelajaran, perancangan materi pelatihan dan perancangan evaluasi pelatihan secara konseptual yang nantinya akan dijadikan dasar dalam tahapan pengembangan.

  • Develop


Pada tahap pengembangan atau develop ini kegiatan dilakukan dengan merealisasikan konsep yang sudah dibuat pada tahapan design yang sudah dilakukan sebelumnya. Kegiatan pengembangan ini merealisasikan kerangka yang dibuat dalam bentuk materi pelatihan, persiapan peralatan yang akan digunakan dalam pelatihan, dan pembuatan evaluasi pelatihan.

  •  Implement


Tahapan implement adalah tahapan dimana program pelatihan dilaksanakan. Program pelatihan dilakukan sesuai dengan perencanaan metode pelatihan yang sudah dibuat dan penggunaan materi yang telah dibuat.

  •  Evaluate


Setelah tahapan analisa, perancangan, pengembangan dan pelaksanaan dilakukan, maka tahapan terakhir adalah Evaluasi. Evaluasi dilakukan guna meninjau kembali pelaksanaan pelatihan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Kemudian evaluasi juga digunakan oleh perancang pelatihan untuk memperbaiki kekurangan dari metode yang digunakan, sehingga kegiatan pembelajaran kedepannya dapat dirancang dengan lebih baik lagi.

Keseluruhan tahapan yang digunakan pada metode ADDIE dapat di implementasikan atau digunakan oleh perusahaan dalam program pelatihan / training untuk upaya perusahaan dalam mengembangkan kompetensi dan pengetahuan karyawan di perusahaan itu sendiri.

Sumber : http://blog.ccg.co.id/2016/05/penggunaan-metode-addie-dalam-proses.html


Kamis, 22 Desember 2016

Identifikasi Kebenaran Surat Keterangan Sakit dari Dokter

Masalah yang sering terjadi di dalam organisasi dan berefek pada kinerja perusahaan adalah ketidakhadiran karyawan. Hal yang ditimbulkan dari berkurangannya tenaga kerja di karenakan kosongnya posisi dari karyawan tersebut bisa membuat perusahaan kehilangan hasil kerja yang sudah dicanangkan. Contoh dampak yang terjadi dalam depertemen produksi akibat ketidakhadiran karyawan adalah berkurangannya target produksi yang telah ditetapkan. Adapun solusi menambah kebutuhan tenaga dengan cara melemburkan karyawan lain membuat biaya tambahan yang tidak efisien.

Ketidakhadiran karyawan  bisa terjadi akibat pengajuan cuti khusus, cuti tahunan atau surat keterangan sakit dari dokter. Saya akan mencoba bahas lebih detail tentang surat keterangan sakit dokter ini. Banyak faktor penyebab yang bisa membuat karyawan sakit, baik dari sisi internal maupun eksternal. Dalam aspek perusahaan pemberian fasilitas tambahan berupa makan siang yang higienis bisa menjadi solusi yang baik untuk membuat karyawan lebih sehat. Dalam sisi internal karyawan sendiri harus bisa memanajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan utama dalam perusahaan harus di nomer satukan. Jangan sampai sikap tidak profesional karyawan seperti bekerja paruh waktu di tempat lain membuat yang bersangkutan kelelahan kemudian sakit. Hal ini sangat merugikan perusahaan dikarenakan sikap tidak bertanggung jawab karyawan tersebut meninggalkan pekerjaan utamanya walaupun terdapat surat keterangan dokter yang sah.

Ingat bahwa bekerja adalah ibadah. Jangan sampai melakukan sikap tidak profesional, Karyawan membohongi organisasi perusahaan yang sudah menjadi sumur kehidupan baginya. 


Solusi buat para HR mengatisipasi masalah di atas. Kita bisa membuat report karyawan yang sering tidak masuk karena sakit. Kita masukan data detail ke Sistem HR kita seperti nama tempat pengobatan dan no telpon sehingga kita tidak perlu mencari bukti fisik surat sakit tersebut yang pasti memakan banyak waktu. Bagi karyawan yang sering sakit kita bisa melakukan check dengan telpon ke kontak person yang tertera di surat sakit, umumnya surat sakit dari Rumah Sakit ternama bisa lebih dipercaya daripada klinik kecil. Untuk mengetahui report kesehatan karyawan, Perusahaan bisa memberikan Medical Check-Up Tahunan untuk file perusahaan dan memberikan fasilitas asuransi  kesehatan tambahan selain BPJS Kesehatan untuk karyawan Anda. Amannya lagi Perusahaan bisa bekerja sama dengan Rumah Sakit atau Klinik terpercaya sebagai rujukan karyawan berobat.

Kerjasama dan kejujuran dari pihak medis kadang menjadi problem tersendiri bagi organisasi Perusahaan. Diharapkan pihak medis bisa lebih bertanggung jawab dalam memberikan surat sakit kepada pasien (baca : karyawan). 

Dari sisi HR ada solusi yang bisa kita lakukan selain menelpon kontak person yaitu identifikasi ijin surat keterangan sakit dokter. Dengan bantuan teknologi kita bisa melihat keabsahan data diri dokter tersebut dari website ikatan dokter indonesia dengan link http://www.idionline.org/about/direktori-anggota/ 

Dari website tersebut HR bisa mendapat data dokter berupa foto, nama lengkap, gelar, nomer anggota dan wilayah sehingga data yang anda dapatkan bisa lebih valid dan akurat.


Terima kasih telah setia membaca artikel dari Young HRD Indonesia

Salam Young Forever


Ringga Arie
HR Profesional & Learning Partner
Founder Komunitas Young HRD Indonesia
Owner Desain Surat Lamaran Pekerjaan Modern dan Elegan


















Bagi Anda yang berminat belajar Manajemen SDM dan HRD
Join Halaman Telegram Komunitas Young HRD Indonesia

Selasa, 16 Agustus 2016

Tips Menjawab Pertanyaan Wawancara Apa Kelemahan Anda





Baik, tulisan kali ini melanjutkan tentang tips menghadapi wawancara kerja dengan menggunakan ilmu NLP.  Ilmu ini bukan untuk memanipulasi jawaban Anda pada penginterview, namun ilmu ini adalah untuk memastikan bahwa jika Anda memang seorang yang bagus, jangan sampai salah menjawab dengan strategi linguistik yang keliru. 


Di luar sana, sudah banyak tips tentang ini, apa bedanya dengan tips ala NLP? Jelas dong, bedanya adalah ini menggunakan teknik linguistik berkekuatan hipnotik NLP yang sudah disesuaikan dengan bahasa awam, jadi menjadi sangat konversasional sekali.

Topik kali ini adalah untuk menjawab pertanyaan: “Apa kelemahan Anda?”

Sebelum Anda menuai manfaat besar dari artikel ini, mungkin Anda pernah mendapatkan tips dari suatu sumber lain, untuk menjawab pertanyaan itu. 

Beberapa tips yang terkenal diluar sana adalah: 

- “Kelemahan saya adalah orangnya suka lupa waktu kalau bekerja!”. 
- “Kelemahan saya adalah terlalu perfeksionis!”
- dan lain-lain

Mungkin Anda pernah terpikir bahwa jawaban seperti itu akan mengecoh interviewer dan membuat mereka bangkit semangatnya untuk menerima Anda jadi karyawan?

Well, hal itu sama sekali tidak akan terjadi, kecuali interviewer Anda bodoh sekali dan belum pernah bekerja. 

Yang terjadi justru Anda akan dilihat sebagai pembohong psikologis, dan suka memuji sendiri. Dan yang paling buruk adalah, jika mereka interviewer berpengalaman, maka mereka tahu bahwa pertanyaan itu adalah tujuannya untuk menilai apakah seorang calon mampu mengevaluasi dirinya sendiri?

Jadi membalik dengan kesombongan semacam ‘lupa waktu kerja’, ‘perfeksionis’, jutsru akan membuat Anda dianggap tidak mampu melakukan evaluasi diri seperti itu.

Ingat, setiap orang memiliki kelemahan, dan perusahaan mencari orang yang mampu mengenali dan belajar dari kelemahannya. Agar mereka tidak melakukan kesalahan yang berulang yang akan merugikan perusahaan.


CARA MENJAWAB ALA NLP
Pertanyaan “Apa kelemahan Anda?”, didisain untuk mencari tahu apakah calon karyawan ini mampu mengevaluasi diri, dan mengatasi kelemahannya. Jadi Anda perlu menyelaraskan (‘pacing’ – istilah NLP-nya) jawaban Anda dengan cara kerja pertanyaan itu.


Jadi, buatlah jawaban Anda mengikuti logika seperti ini:

1. Selaraskan jawaban Anda
Akui Anda punya kelemahan “di masa lalu", dan pilih sebuah kelemahan yang tidak terlalu berat. Lakukan strategi linguistik dengan menggunakan kata “Dulu saya pernah”. Kata “dulu pernah” adalah sahih dalam memberikan suatu pengakuan, namun sekaligus diam-diam membatasinya dalam tenggat waktu tertentu. Ingat, “dulu saya pernah”, artinya adalah “sekarang saya sudah tidak”.

Di tahap ini Anda menyiratkan sebagai sosok yang tidak memiliki masalah untuk bersedia mengevaluasi diri sendiri, dan sekaligus tidak sombong.

2. Uraikan bahwa Anda mengerti efek dari kelemahan itu
Kemudian jelaskan, apa efek kelemahan itu bagi Anda, dan bagaimana itu membawa kerugian untuk Anda maupun perusahaan sebelumnya. Jangan didramatisasi, cukup tunjukkan saja bahwa Anda mengerti dengan baik dan jelaskan secara balance dari berbagai aspek.

3. Tunjukkan bahwa Anda BELAJAR dari peristiwa itu
Interviewer mencari calon yang mampu belajar dari kesalahan. Maka, gunakan strategi lingustik : “Dari peristiwa itu, saya benar-benar BELAJAR bahwa ....”

Kata ‘benar-benar’ menunjukkan efek generalisasi penuh (disebut Universal Quantifier dalam NLP). Tunjukkan benar-benar apa yang Anda pelajari di situ, bagaimana kerja keras Anda menyelesaikan kelemahan ‘yang dulu pernah’ Anda miliki itu.

Disini Anda sedang ‘mengirimkan pesan’ bahwa Anda kapabel melakukan evaluasi diri. Bukankah ini merupkan sesuatu yang disukai oleh interviewer.

4. Nyatakan keputusan Anda berubah
Tutup dengan pernyataan bahwa Anda setelah itu memutuskan secara bulat untuk mengubah kelemahan Anda. Jelaskan apa yang Anda lakukan untuk perubahan itu, dan bagaimana efeknya bagi kehidupan Anda yang lebih baik akhirnya. Jelaskan pula bagaimana pengorbanan yang Anda lakukan untuk berubah.

Strategi linguistiknya adalah “Akhirnya, setelah itu saya secara bulat memutuskan untuk berubah sehingga...., dst ....”

Apakah Anda bisa melihat bagaimana teknik di atas bekerja dengan baik untuk meyakinkan interviewer Anda?

Ingat, teknik di atas menggunakan berbagai linguistik NLP, namun sudah saya sederhanakan. Dengan demikian, teknik ini jadi makin mudah dipraktekkan karena Anda tidak perlu dibebani dengan menghapalkan istilah-istilah.





Bagi Anda yang berminat belajar Manajemen SDM dan HRD
Join Halaman Telegram Komunitas Young HRD Indonesia

Jumat, 17 Juni 2016

Prosedur Penyelesaian Perselisihan Perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial PHI





Prosedur Penyelesaian Perselisihan Perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial PHI


Lowongan HRD di BFI Finance Sidoarjo



Note : 
Blog YoungHRD.blogspot hanya bertugas membantu menyebarluaskan posting sesuai permintaan dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran posting. 
Bagi Pelamar / Kandidat Pencari Kerja akan lebih baik mencari informasi dan meminta konfirmasi kepada HRD dari Perusahaan yang akan dilamar tersebut.

Kenapa SOP tidak dilakukan?



Dalam hal menjalankan proses bisnis yang baik, pada dasarnya perusahaan besar dan perusahaan kecil mempunyai permasalahan yang serupa tapi tak sama.
Perusahaan besar biasanya sudah mempunyai sumber daya yang lengkap, sistem, dan orang cukup. Namun kendalanya adalah silo thinking dan ego sektoral masing-masing departemen, yang membuat proses bisnis tidak berjalan. SOP ada tapi dilupakan. Sering juga, SOP sudah ketinggalan jaman, tidak pernah diupdate secara menyeluruh. Hasilnya, antara pekerjaan di lapangan dan SOP, ngga nyambung.
Perusahaan kecil (apalagi yang baru berdiri), punya sumber masalah yang berbeda. Orang terlalu sedikit, sehingga tidak ada yang memikirkan cara membuat SOP. Tidak sempat. Proses berjalan secara intuitif berdasarkan petunjuk dari owner/manajemen, dan sedikit sekali dokumentasi tertulis. Seluruh proses dan knowledge dalam menjalankan roda bisnis, ada di kepala satu-dua orang, yang dalam kenyataannya sangat sibuk karena mereka menjalankan banyak peran: mulai dari membuat proposal, presentasi, merekrut pegawai, membuat laporan, sampai menagih pembayaran…Hasilnya mirip dengan perusahaan besar: antara pekerjaan dan standar tidak nyambung. Dalam perusahaan kecil, SOP sering belum baku.
Sebagai konsultan, saya terlibat dalam permasalahan di kedua jenis perusahaan itu. Untuk perusahaan besar, pada umumnya terkait usaha business process improvement; untuk perusahaan kecil, saya diajak untuk ikut membantu meletakkan sistem agar perusahaan siap tinggal landas (dalam bahasa kerennya, scaling up).
Walaupun banyak yang berhasil, dalam pekerjaan saya, banyak juga usaha menerapkan standarisasi proses ini tidak berhasil atau berjalan dengan progress yang pelan sekali. Berdasarkan pengalaman dan observasi saya, karyawan tidak melakukan SOP bukan hanya karena mereka malas atau karena kurang orang, namun terjadi karean beberapa sebab berikut:
1.Kurang menarik/membosankan.
Di tengah gempuran stimulus sosial media melalui smartphone, tablet, dan komputer, saya melihat dunia proses bisnis ketinggalan jauh, dari sisi pemanfaatan media. Aplikasi di tablet dan smartphone sekarang sangat cantik, indah, dan mudah digunakan. Malah menggunakan video, animasi, dan infografis dengan sangat baik.
Sementara SOP rata-rata masih dalam bentuk binder tebal berisi process flow yang dibuat dalam visio dan deskripsi menggunakan MS Words atau aplikasi pengolah kata lain.
Betapa membosankan…kalau kita yang harus membaca…
Ada juga yang berusaha membuat semacam SOP interaktif menggunakan basis html dengan hyperlink, namun tetap saja masih kaku.
Dengan multi media yang semakin tersedia dengan biaya murah, SOP sebaiknya dibuat jauh lebih menarik sekarang ini. Coba kita tiru anak-anak muda yang membuat berbagai macam tutorial di Youtube. Sangat sederhana tapi bisa diikuti. Itulah tujuan utama SOP, orang lain bisa melakukan pekerjaan yang sama.
Saya dan sebuah tim di WSP Worldbank dengan bantuan sebuah tim kreatif pernah menyederhanakan SOP sebuah proses dalam bentuk animasi, dan mendapat sambutan yang sangat baik dari para pengusaha kecil yang menjadi target audiens.
2. Tidak diukur dan diawasi
Sebab lain SOP tidak dilakukan adalah karena dari manajemen tidak membuat sistem yang memastikan SOP itu dijalankan. Tidak dibuatkan semacam ukuran atau KPI (Key Performance Indicators) untuk mengukur apakah proses itu berjalan sesuai standar. Dan ini biasanya terjadi karena tidak ada orang yang menjadi PIC (person in charge) untuk melihat SOP ini dijalankan.
Oh berarti perlu orang khusus untuk mengawasi SOP? TIDAK.
Seorang manajer/team leader, pada dasarnya adalah memastikan proses berjalan sesuai standar dan aturan yang ada. Pegangannya adalah SOP. Yang perlu dilakukan adalah memastikan setiap proses mempunyai PIC, dan sang PIC mengerti bahwa salah satu tugasnya adalah untuk memastikan proses berjalan sesuai SOP, dan diukur dalam 2–3 KPI. Buat pengukuran sederhana, misalnya terkait waktu proses atau kualitas produk.
3. Internal process driven
Melihat latar belakang SOP lahir dari dunia manufaktur, tidak heran bahwa SOP dibuat berdasarkan kebutuhan proses. Misalnya untuk perbankan, dibuat SOP untuk bagian Sales, Credit, Pencairan, dan lain-lain. Untuk hotel, dibuatkan SOP untuk bagian front office, penyiapan kamar, dan sebagainya.
Yang sering membuat SOP tidak bisa dijalankan dengan baik adalah seringkali SOP melupakan bahwa pengguna dan customer adalah manusia yang mempunyai emosi dan persepsi yang bisa mempengaruhi jalannya proses. Kita juga sering mengasumsikan para pelaksana dan pekerja adalah orang-orang yang bekerja seperti robot, tidak punya perasaan dan tidak pernah capek ataupun stres.
Tidak percaya? Coba anda lihat SOP yang sudah ada di perusahaan anda…kebanyakan SOP dibuat dengan kering dan dingin…
Dalam usaha perbaikan itu, mungkin SOP kita perlu buat dari sisi klien/user/customer. Misalnya untuk hotel, saat membuat SOP kita membayangkan dari dua sisi: pertama dari sisi tamu hotel mulai saat dia check-in sampai check-out. Yang kedua dari sisi pegawai hotel, mulai saat menerima tamu masuk lobby hotel, sampai sang tamu diantar keluar dari lobby hotel. Dalam setiap touch point, kita menuliskan standar pekerjaan yang harus dilakukan.
4. Belum dimengerti pelaksana/pekerja
Dalam beberapa pengalaman di tahun 2014, saya disadarkan lagi bahwa pengalaman/skill seseorang sangat mempengaruhi understanding level seorang karyawan terhadap proses yang harus ia jalankan. Jika seorang manajer atau konsultan telah bekerja cukup lama dalam suatu bidang, mereka dapat mengerti dengan cepat sebuah SOP. Namun ini tidak sama kecepatannya dengan pekerja yang baru lulus kuliah dan bekerja di perusahaan kita. Ini ditambah lagi dengan faktor budaya yang tabu mengatakan “saya belum mengerti”.
Oleh karenanya, jika sebuah SOP belum dijalankan, ada kemungkinan bahwa sang pekerja belum mengerti betul dan perlu dilakukan training dan sosialisasi yang berulang-ulang sampai mereka betul-betul mengerti. Tentu saja perlu digabung dengan step 1–3 diatas. Sepanjang proses belum menghasilkan produk/jasa sesuai standar, maka training masih tetap perlu dilakukan.
5. Tidak ada checklist/instruksi kerja
Sebagai konsultan, saya kadang-kadang melihat sebuah organisasi bisa berjalan dengan mulus hanya mengandalkan sebuah proses flow yang dipahami bersama. Ini saya sering lihat di perbankan atau perusahaan oil/gas. Namun saya baru menyadari, hal itu bisa terjadi karena perusahaan-perusahaan tersebut mampu menarik orang dengan kualifikasi yang bagus untuk bekerja cukup lama.
Di perusahaan yang berbeda, ternyata SOP dalam bentuk deskripsi dan diagram alir proses tidak cukup. Bagi banyak orang, hal yang sebenernya sederhana itu masih terlalu membingungkan dan tidak bisa dijadikan panduan kerja. Ini sesuatu yang menjadi pembelajaran juga buat saya pribadi.
Oleh karena itu, mungkin wajib membuat checklist sederhana ataupun instruksi kerja sederhana. Menurut Atul Gawande dalam bukunya The Checklist Manifesto, pilot pesawat terbang sangat mengandalkan checklist dalam menjalankan tugasnya. Sebagai seorang dokter, Atul Gawande mengkampanyekan penggunaan checklist untuk para dokter untuk memastikan SOP berjalan dan terjalin kerjasama yang baik antar dokter dan healthcare provider saat menangani pasien. Praktek ini tentu saja telah berjalan dengan baik di dunia manufakturing dan banyak industri lain, jadi mengapa tidak kita coba?
Itulah beberapa sebab SOP tidak dijalankan, jadi saatnya mencoba mencari solusinya saat kita melihat hal ini terjadi dalam perusahaan kita. Untuk informasi tambahan, saya menuliskan tips membuat SOP dan KPI di link ini.

Kamis, 12 Mei 2016

Kumpulan Slide Presentasi dari Pakar Slide Design

sumber : www.PaperPresentasi.blogspot.co.id


Bagi Anda yang mempunyai Profesi dan Hobby mendesain Slide pasti tahu nama dari Pakar Slide Design seperti Garr Reynolds, Nancy Duarte, Guy Kawasaki serta Para Trainer dan CEO yang memiliki Slide Presentasi yang Memukau Seperti Steve Jobs. Kami mengumpulkan contoh-contoh atau kumpulan Slide Memukau dari Para Pakar Tersebut di blog kami. Anda bisa belajar dan mendapatkan ide - ide spektakuler untuk desain slide presentasi anda dari mereka. Kata kunci dari slide para pakar dunia adalah kreatif, unik, simple dan spektakuler. Berikut Slide Presentasi Memukau tersebut :












Terima kasih telah setia membaca artikel dari Young HRD Indonesia

Salam Young Forever


Ringga Arie
HR Profesional & Learning Partner
Founder Komunitas Young HRD Indonesia
Owner Desain Surat Lamaran Pekerjaan Modern dan Elegan








Senin, 02 Mei 2016

Komunitas dan Organisasi Profesi HR di Indonesia

Komunitas Young HRD Indonesia
Siang ini saya ingin berbagi kepada anda, khususnya Sahabat Young HRD yang masih baru menjalani profesi HR tentang beberapa komunitas atau organisasi profesi HR yang aktif di Indonesia.

Anda dapat mengenal dan bergabung dengan komunitas HR yang sesuai dengan keinginan, minat dan visi anda. Saya menganggap di saat ini relasi bagi seseorang HRD sangat penting, karena dengan mengikuti wadah yang positif berupa komunitas tidak hanya menambah wawasan saja, Anda bahkan bisa menemukan banyak teman dan berbincang-bincang dengan para role model (Senior Teladan) di dunia HR. 

Komunitas sering kali berbagi banyak ilmu baru, workshop dan sertifikasi untuk mendukung profesi yang anda geluti sekarang. Tidak jarang apa yang disharingkan berupa ilmu daging segar dan GRATIS untuk para pemula HRD.

Berikut beberapa Komunitas HRD di Indonesia yang saya kenal dan ikuti :













Salam Young Forever


Ringga Arie
HR Profesional & Learning Partner
Founder Komunitas Young HRD Indonesia
Owner Desain Surat Lamaran Pekerjaan Modern dan Elegan























Leadership & People Development

Practical Coaching Konseling

Practical Coaching Konseling
Gabung KLIK Gambar atau Hubungi WhatsApp 085852316552

Corporate Trainer & Public Speaker

Certified HUMAN DEVELOPMENT